Sabtu, 26 Januari 2019

Akupunktur panggilan ||Perawatan setelah stroke|| 0895418088811


Akupunktur home visit / panggilan
Whatsapp +62895418088811
Terapis : Nur Indriya, A. Md. Akup
Buka : senin - sabtu (dengan janji)
Pagi : 08.00 - 12.00
Sore : 16.00 - 18.00
Minggu dan hari besar TUTUP

Kondisi post stroke

Mungkin ada ketakutan, kekhawatiran dan ketidakpastian tentang apa yang akan Anda hadapi setelah stroke. Pertanyaan sering muncul tentang perubahan hidup yang diharapkan dan bagaimana mendapatkan kontrol dan kemandirian dalam situasi kehidupan sehari-hari.

Ada banyak kondisi yang dapat berkembang setelah stroke. Sebagian besar adalah umum dan akan membaik seiring waktu dan rehabilitasi. Penting untuk mengetahui efek umum stroke dan cara meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional Anda.

Gangguan fisik

Gangguan fisik pasca-stroke meliputi, disfagia, kelelahan, foot drop, hemiparesis, gangguan buang air kecil, nyeri, paralysis, gangguan tidur, kekakuan, gangguan penglihatan.

Emosional

Stroke dapat memiliki segala macam efek yang berbeda. Banyak efek fisik dan mudah dilihat, tetapi bisa juga ada efek tersembunyi, seperti perubahan emosional. Setelah stroke, Anda mungkin mengalami ketakutan, kecemasan, frustrasi, kemarahan, kesedihan, dan rasa kehilangan karena perubahan yang Anda alami. Perasaan ini merupakan respons alami terhadap stroke.

Beberapa perubahan emosional dan kepribadian disebabkan oleh efek fisik dari kerusakan otak, perubahan lainnya adalah karena perasaan dan pikiran Anda tentang stroke. Stroke membutuhkan waktu untuk beradaptasi, tetapi jika Anda mengalami depresi atau perubahan kepribadian dan emosi lainnya, Anda harus berbicara dengan profesional kesehatan Anda. Ada beberapa pilihan perawatan untuk membantu Anda mengatasi kejatuhan emosional akibat stroke Anda.

Pengartian (kognitif)

Kognisi adalah proses berpikir dan mengetahui hal-hal. Kerusakan otak setelah stroke dapat menyebabkan banyak perubahan kognitif. Melakukan hal-hal yang dulunya mudah sekarang mungkin sulit. Perubahan kognisi sangat menegangkan. Tantangan kognitif setelah stroke termasuk demensia dan masalah ingatan, serta berbagai jenis tantangan komunikasi.

Perawatan akupunktur untuk kondisi post stroke.

Akupunktur adalah pengobatan tradisional asal Tiongkok dengan cara menusukkan jarum yang sangat tipis ke titik-titik tertentu pada tubuh. Dengan memasukkan jarum ke titik-titik tertentu di sepanjang jalur meridian, aliran energi Anda akan kembali seimbang. Di sisi lain, terapi akupunktur dipercaya dapat merangsang saraf, otot, dan juga jaringan ikat.
Dengan akupunktur kami bisa membantu anda untuk mengatasi :
1. Kelelahan / kurangnya tenaga
2. Gangguan tidur
3. Gangguan emosional (dengan memberikan efek relaksasi pada tubuh)
4. Gangguan pergerakan (kelemahan atau kekakuan otot)
5. Foot drop
6. Nyeri
7. Hemiparesis
8. Paralysis
9. Gangguan buang air kecil
10. Disfagia
Dll.

Untuk perawatan di tempat kami meliputi:
1. Elektroakupunktur
2. Latihan gerak yang sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah
3. Massage (bila diperlukan)

Selasa, 22 Januari 2019

Manfaat akupunktur untuk gangguan pencernaan

Akupunktur home visit/ panggilan
Whatsapp +6285755131636

Akupunktur dan moksibusi dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan, seperti :
1. Nyeri perut
2. Rasa tidak nyaman dibagian perut
3. Kembung/ begah
4. Rasa penuh di perut
5. Mual, muntah
6. Rasa panas atau sensasi terbakar di perut atas dan dada
7. Nafsu makan menurun
8. Sulit bab
Dll

Titik akupunktur yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan :
1. Lokal perut
2. Titik shu belakang
3. Titik tambahan di tangan dan kaki


Silahkan konsultasikan keluhan anda dengan terapis.
Whatsapp +6285755131636

Perawatan akupunktur kini bisa di rumah ||0895418088811|| call therapist




Akupunktur panggilan atau lebih akrab terdengar akupunktur "Home Care" merupakan keunggulan dari tempat praktek kami.
Kami menyediakan layanan panggilan dimana terapis akan datang ke rumah atau kantor anda sehingga anda tetap bisa mendapatkan perawatan akupunktur tanpa harus keluar rumah, antri, atau bahkan ketika anda sibuk anda bisa menyempatkan perawatan.

Apa saja Perawatan akupunktur yang bisa anda dapatkan dengan "akupunktur home visit"?

Kami memberikan layanan akupunktur kesehatan maupun kecantikan, meliputi :
1. Gangguan otot dan tulang (nyeri lutut, nyeri punggung bawah, kecetit, otot tertarik, nyeri sendi dll)
2. Gangguan saraf (post stroke, bells palsy, trigeminal neuralgia, neuropati diabetic,  carpal tunnel sindrom, ischialgia, dll)
3. Gangguan reproduksi (nyeri haid, haid tidak teratur, membantu program kehamilan, dll)
4. Gangguan pernapasan (batuk, pilek, asma, sinusitis, dll)
5. Gangguan metabolisme (diabetes, hiperkolesterol, hiperuricemia, dll)
6. Gangguan pencernaan (mual muntah, maag, dispepsia, konstipasi, dll)
7. Membantu mengatasi jerawat, kantung mata, totok wajah dll.
8. Membantu mengurangi berat badan

Bagaimana caranya?


1.Silahkan menghubungi terapis (Nur Indriya, A. Md. Akup)  whatsapp 0895418088811
2. Kemudian konsultasi untuk membantu terapis mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dan juga untuk menentukan biaya yang mungkin anda keluarkan untuk perawatan akupunktur.
3. Tentukan hari dan jamnya
4. Terapis akan datang ke tempat anda sesuai dengan hari dan jam yang sudah disepakati

Catatan : mohon untuk membuat janji setidaknya sehari sebelumnya.

Kamis, 17 Januari 2019

Sindrom piriformis


Definisi Sindrom Piriformis

Sindrom piriformis adalah kondisi dimana otot piriformis yang terletak di area bokong mengalami ketegangan dan kekakuan, sehingga menjepit saraf sciatic yang berjalan di antara otot-otot piriformis tersebut dan timbul gejala seperti linu panggul (sciatic) akibat jepitan saraf sciatic di daerah bokong (pantat).

Piriformis adalah otot kecil yang terletak jauh di dalam bokong (di belakang otot gluteus maximus). Dimulai pada tulang punggung bagian bawah dan terhubung ke permukaan atas tulang paha (femur). Berjalan secara diagonal, dengan saraf sciatic yang berjalan secara vertikal langsung di bawahnya (meskipun pada beberapa orang saraf dapat berjalan melalui otot).

Fungsi otot piriformis untuk membantu pinggul berputar dan memutar tungkai bawah dan kaki ke luar.

Penyebab Sindrom Piriformis

Penyebab pasti sindrom piriformis tidak diketahui. Dugaan penyebab sindrom piriformis antara lain:
- Kejang otot piriformis, baik karena iritasi pada otot piriformis itu sendiri, atau iritasi dari struktur terdekat seperti sendi sakroiliaka atau pinggul
- Ketegangan berlebihan otot piriformis, sebagai refleks dalam menanggapi cedera atau kejang
- Pembengkakan pada otot piriformis, karena cedera atau kejang
- Perdarahan di daerah otot piriformis.

Salah satu atau kombinasi dari masalah di atas dapat mempengaruhi otot piriformis, menyebabkan rasa sakit bokong dan dapat mempengaruhi saraf sciatic yang berdekatan dan menyebabkan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di bagian belakang paha, betis, atau kaki (gejala hampir sama dengan linu panggul atau sciatica akibat jepitan saraf sciatic di area tulang belakang).

Gejala Sindrom Piriformis :

Gejala yang paling umum, pasien menjelaskan nyeri bokong akut dan sakit linu panggul seperti di bagian belakang paha, betis dan kaki. Gejala ini hampir sama dengan gejala linu panggul (sciatica) yang disebabkan jepitan saraf di vertebra lumbal dan sakral karena berbagai penyebab.
Gejala khas sindrom piriformis termasuk:
- Rasa sakit bokong dan nyeri tekan bokong. Tanda ini khas untuk sindrom piriformis.
- Rasa sakit dirasakan hingga bagian belakang paha, betis dan kaki (seperti linu panggul)
- Nyeri akan timbul dan bertambah saat berjalan menaiki tangga atau condong, setelah duduk lama, berjalan atau berlari dan mungkin merasa lebih baik setelah berbaring
- Rentang gerak sendi pinggul berkurang, dan nyeri akan dipicu oleh gerakan-gerakan pinggul, paha dan tungkai bawah yang memaksa otot piriformis berkontraksi, seperti menekuk paha ke depan dengan kaki lurus, memutar pinggul
- Pada sindrom piriformis tidak ada defisit neurologis yang terjadi, hal ini berbeda dengan nyeri sciatica yang disebabkan karena jepitan akar saraf sciatic di vertebra lumbal dan sakral.

Diagnosis Sindrom Piriformis

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk menegakkan diagnosis sindrom piriformis. Diagnosis ditegakan berdasarkan gejala, riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang memang dibutuhkan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lain.
Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan pinggul dan kaki untuk mencetuskan nyeri, karena biasanya gerakan pinggul akan memicu timbulnya nyeri.
Riwayat kesehatan tentang gejala, kapan mulai timbul, bagaimana timbulnya, bertahap atau setelah cedera, posisi atau aktivitas apa yang memperburuk atau memperbaiki gejala, perawatan yang telah dilakukan dan riwayat penyakit keluarga.

Tes diagnostik lebih ditujukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab gejala sciatica yang lain, yaitu jepitan saraf sciatica di area tulang belakang (pada vertebra lumbal 3-4-5 atau vertebra sakral 1) akibat HNP, penyakit diskus degenartif, spondylolisthesis, dll.
Suntikan anestesi dengan atau tanpa steroid kadang dibutuhkan untuk membantu mengkonfirmasi apakah otot piriformis merupakan sumber gejala.

Penanganan Sindrom Piriformis

Seperti halnya linu panggul atau sciatica yang diakibatkan jepitan saraf di area tulang belakang, terapi fisik dan latihan peregangan otot piriformis menjadi fokus utama dan sangat dibutuhkan. Namun tahapan pelatihan bergantung pada tingkat keparahan nyeri yang dialami.
Umumnya hanya dibutuhkan penanganan konservatif (non bedah) untuk meringankan gejala neurologis yang disebabkan oleh saraf sciatic yang terjepit oleh otot piriformis dan mencegah ketegangan berulang dari otot piriformis.

Ada berbagai pilihan terapi pada perawatan konservatif, yaitu:
1. Penggunaan kompres panas atau dingin.

Kompres panas atau dingin di area bokong yang sakit, dapat membantu meredakan gejala nyeri di awal. Penggunaan kompres selama 20 menit diulang seperlunya setiap 2–4 jam cukup membantu. Gabungan antara kompres dingin dengan pijatan lembut di area otot piriformis (bokong) yang meradang juga sangat dianjurkan. Namun perlu hati-hati dalam penggunaan kompres panas atau dingin, agar tidak melukai kulit dan pijatan harus dilakukan secara lembut untuk menghindari peradangan otot piriformsi lebih lanjut. Konsultasikan lebih lanjut tentang metode ini kepada dokter.

2. Obat pereda nyeri nyeri.

Obat pereda nyeri yang dijual bebas kadang efektif untuk gejala yang ringan, sementara untuk kasus yang berat, dibutuhkan obat pereda nyeri dan relaksan otot dengan resep dokter, yang penggunaannya harus berhati-hati mengingat efek sampingnya.

3. Suntikan pereda nyeri

Untuk nyeri panggul yang parah dari sindrom piriformis, suntikan mungkin menjadi bagian dari pengobatan. Anestesi lokal dan kortikosteroid kadang disuntikkan langsung ke dalam otot piriformis untuk membantu otot menjadi rileks dan mengurangi kejang dan nyeri. Tujuan dari suntikan biasanya untuk mengurangi nyeri akut dan mempersiapkan penderita untuk melakukan latihan fisik.

4. Latihan fisik.

Sejumlah latihan peregangan untuk piriformis, paha belakang dan ekstensor panggul dapat membantu mengurangi gejala nyeri sepanjang saraf sciatic dan membantu pasien untuk bergerak kembali. Dokter yang kompeten akan mengajarkan beberapa latihan ini.

5. Terapi Fisik.

Kombinasi antara latihan fisik dan terapi fisik, akan sangat membantu mengurangi gejala nyeri yang timbul. Penggunaan beberapa alat seperti ultrasound, laser, TENS, infra merah sering dibutuhkan, karena berguna untuk mengurangi atau meredakan gejala nyeri sciatic, mengurangi peradangan yang terjadi, meningkatkan suplai darah dan nutrisi ke area tersebut dan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

6. Elektroakupunktur

Penerapan stimulasi listrik untuk area bokong dengan akupunktur (tusuk jarum)  dan elektrostimulator dapat membantu untuk memblokir rasa sakit dan mengurangi kejang otot yang berhubungan dengan sindrom piriformis.

Jika anda ingin melakukan pendaftaran & informasi tentang pelayanan akupunktur di tempat kami, anda bisa klik no.WhatsApp dibawah ini :
085755131636

Alamat praktek : jl. Dr. Wahidin sudiro husodo gg XIII no. 5 singorejo rt 04 rw 04 Gresik
Buka : senin - sabtu (dengan janji)
Pagi : 08.00 - 12.00
Sore : 16.00 - 18.00
Juga melayani home visit / panggilan ke rumah

Myofascial pain syndrome dan terapinya

Myofascial pain syndrome (MPS) atau nyeri myofascial adalah gangguan nyeri kronis yang memengaruhi persendian dan otot (muskuloskeletal). Myofascial pain syndrome biasanya terjadi akibat otot yang aus setelah digunakan berulang kali, misalnya ketika berolahraga atau mengoperasikan mesin berat.

MPS adalah kondisi kronis yang mempengaruhi fasia (jaringan ikat yang menutupi otot). Ini mungkin melibatkan otot tunggal atau kelompok otot. Dalam beberapa kasus, area di mana seseorang mengalami rasa sakit mungkin tidak berada di pusat nyeri myofascial berada. Para ahli percaya bahwa lokasi sebenarnya dari cedera atau ketegangan tersebut memicu perkembangan titik pemicu (trigger point) yang, pada gilirannya, menyebabkan rasa sakit di area lain. Situasi ini dikenal sebagai nyeri yang dirujuk.

Nyeri myofascial dapat berkembang dari cedera otot atau dari ketegangan berlebihan pada otot atau kelompok otot tertentu, ligamen atau tendon. Penyebab lain termasuk:
• Cedera pada serat otot
• Gerakan berulang
• Kurang aktivitas/gerak

Gejala nyeri myofascial biasanya melibatkan nyeri otot dengan trigger point tertentu. Rasa sakit dapat diperburuk dengan aktivitas atau stres. Selain rasa sakit lokal atau regional yang terkait dengan sindrom nyeri myofascial, orang dengan gangguan ini juga dapat menderita depresi, kelelahan, dan gangguan perilaku jika gejala tidak teratasi dengan baik.

Dry needling untuk nyeri myofascial

Dry Needling adalah teknik perawatan dimana jarum filamen steril sekali pakai, dan jarum akupunktur sekali pakai dimasukkan ke dalam otot untuk membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi melalui pelepasan titik pemicu myofascial (simpul pada otot).

Bagaimana cara kerja dry needling?

Dry Needling membantu mengurangi nyeri otot lokal dan meningkatkan fungsi melalui pemulihan kemampuan otot untuk memperpanjang dan memendek secara normal dengan melepaskan titik pemicu myofascial.

Ketika jarum filamen halus dimasukkan ke pusat titik pemicu myofascial, genangan darah di sekitar jarum memicu serat otot yang berkontraksi untuk bersantai dengan memberikan serat dan oksigen segar kepada serat-serat tersebut, serta dengan membuang bahan kimia asam tambahan. Ini, pada gilirannya, mengarah pada dekompresi suplai darah dan saraf lokal.

Akupunktur Gresik
Alamat : jl. Dr. Wahidin sudiro husodo gg XIII no. 5 Singorejo rt 04 rw 04 Gresik
Whatsapp 085755131636
Praktek : senin - sabtu (dengan janji)
Pagi : 08.00 - 12.00
Sore : 16.00 - 18.00

Rabu, 02 Januari 2019

Pengamatan klinis pada akupunktur untuk pengobatan gastritis atrofi kronis

Randomized controlled trial
Gu W, et al. Zhongguo Zhen Jiu. 2009.

Abstrak

TUJUAN: Untuk membandingkan efek terapi akupunktur dan pengobatan barat untuk pengobatan gastritis atrofi kronis.

METODE: Delapan puluh kasus gastritis atrofi kronis yang secara acak dibagi menjadi kelompok pengamatan dan kelompok kontrol, 40 kasus di setiap kelompok. Kelompok pengamatan diperlakukan dengan akupunktur dan moksibusi pada Guanyuan (CV 4), Qihai (CV 6), Zusanli (ST 36), Xuehai (SP 10), Geshu (BL 17); dan kelompok kontrol dengan pemberian obat barat secara oral, Omeprazole dan Amoxicillin, dll. Evaluasi skor gejala klinis, inspeksi gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis mukosa lambung dilakukan sebelum pengobatan dan setelah perawatan 4 dan 8 minggu pada masing-masing kelompok untuk membandingkan efek terapi antara kedua kelompok.

HASIL: Tingkat efektif total 92,5% pada kelompok akupunktur lebih baik dari 75,0% pada kelompok kontrol (P <0,05). Untuk perubahan patologis mukosa lambung dengan pemeriksaan gastroskopi, tingkat efektif total 85,0% pada kelompok akupunktur lebih unggul 65,0% pada kelompok kontrol (P <0,05), dan untuk peningkatan aspek histopatologis, total efektif tingkat 87,5% pada kelompok akupunktur lebih baik dari 65,0% pada kelompok kontrol (P <0,05).

KESIMPULAN: Terapi akupunktur dapat secara signifikan meningkatkan gejala klinis, ekspresi gastroskopi dan situasi histopatologis pada pasien gastritis atrofi kronis, dan efek terapeutiknya lebih baik daripada pengobatan barat.

PMID 19489491 [Indexed for MEDLINE]
Article in Chinese.

Perbaikan saraf dan akupunktur

Akupunktur memperbaiki saraf yang cedera. Temuan yang dipublikasikan dalam Penelitian Regenerasi Saraf menunjukkan bahwa akupunktur menyebabkan cedera saraf motorik ekstremitas bawah dan atas untuk diperbaiki. Tes konduksi saraf elektromiografi pasien akupunktur dengan cedera saraf mendokumentasikan "respon yang efektif" pada 80% pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

Elektromiografi menegaskan bahwa akupunktur secara signifikan meningkatkan kecepatan konduksi saraf motorik dan amplitudo dan juga meningkatkan perbaikan saraf fungsional. Para peneliti membuat penemuan penting. Satu set titik akupunktur khusus menghasilkan respons klinis yang bagus hingga sangat baik pada tingkat yang sangat tinggi. Hanya menggunakan titik akupunktur lokal, pasien memiliki tingkat efektif 38,5%. Dengan menambahkan titik akupunktur ke meridian Du di samping titik akupunktur lokal, tingkat efektif melonjak menjadi 80%.

Meridian Du adalah jalur yang terdiri dari 28 titik akupunktur utama ditambah titik akupuntur ekstra. Banyak titik akupunktur Du meridian terletak di garis tengah belakang di bawah proses spinosus spinosus. Dalam Pengobatan Tradisional Cina (TCM), penerapan titik-titik akupunktur ke Du meridian digunakan untuk pengobatan banyak gangguan termasuk penyakit tulang belakang dan otak, vertigo, mati rasa, tremor, penyakit demam, dan infertilitas.

Penelitian yang diterbitkan dalam Neural Regeneration Research menegaskan peran penting Du meridian dalam pengobatan cedera saraf. Elektroakupunktur diaplikasikan pada kelompok ekstremitas atas dan bawah dengan kecepatan satu kali per hari, lima kali per minggu selama total enam minggu. Jumlah total perawatan akupunktur adalah 30 sesi per pasien. Para peneliti menyimpulkan, "Hasil kami menunjukkan bahwa meridian Du dan acupoint meridian lokal digunakan secara bersamaan mempromosikan perbaikan fungsional setelah cedera saraf perifer."

Titik-titik akupunktur yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu set protokol dari dua resep titik akupunktur, satu untuk ekstremitas atas dan satu untuk ekstremitas bawah. Resep titik akupunktur ekstremitas atas dan bawah terdiri dari titik akupuntur lokal di lokasi saraf yang terluka ditambah dengan acupoints meridian Du

Jarum akupunktur adalah 0,35 x 25 mm dan diterapkan ke kedalaman perkiraan 1 cun di setiap acupoint. Akupunktur manual diaplikasikan untuk mendapatkan respon yang diikuti oleh penerapan elektroakupunktur dengan gelombang tipis antara 2 - 100 Hz. Intensitas diatur ke tingkat toleransi.

Para peneliti mencatat bahwa cedera saraf mempengaruhi lingkungan mikro metabolik. Mengutip contoh, mereka mencatat bahwa cedera saraf sciatic mengurangi aktivitas acetylcholinesterase di lingkungan mikro tali tulang belakang lumbar. Hal ini menyebabkan kematian sel saraf sehingga menghambat perbaikan saraf. Para peneliti mencatat bahwa akupunktur melawan efek ini dengan alasan bahwa itu berhasil meningkatkan "ekspresi acetylcholinesterase di jaringan sumsum tulang belakang setelah cedera saraf perifer." Akibatnya, para peneliti menyarankan bahwa ini mungkin merupakan mekanisme penting dimana akupunktur mempromosikan penyembuhan saraf perifer.

Reference

Gh, He, Ruan Jw, Zeng Ys, X. Zhou, Y. Ding, and Zhou Gh. "Improvement in acupoint selection for acupuncture of nerves surrounding the injury site: electro-acupuncture with Governor vessel with local meridian acupoints." Neural Regeneration Research 10, no. 1 (2015): 128.