Selasa, 24 September 2019

Nyeri adalah


Nyeri dapat digambarkan sebagai “suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi. (IASP Task force 1994).
Nyeri bersifat subjektif dan merupakan suatu sensai emosional, jadi setiap orang akan memiliki penilaian masing-masing terkait dengan nyeri yang mereka rasakan. Bagi terapis nyeri merupakan suatu permasalahan yang membingungkan, tidak ada pemeriksaan untuk mengukur atau memastikan nyeri, terapis semata-mata mengandalkan penjelasan pasien tentang nyeri dan tingkat keparahanya.
Pada sebagian besar pasien, sensasi nyeri ditimbulkan oleh suatu cedera atau rangsangan yang cukup kuat untuk berpotensi mencederai (berbahaya). Pada kasus cedera atau berpotensi mencederai, nyeri memiliki fungsi protektif (perlindungan), memicu respon terhadap stres berupa penarikan, melarikan diri, atau imobilitasi bagian tubuh (misalnya menarik jari tangan dari kompor panas), namun apabila fungsi protektif ini sudah selesai, nyeri yang berlanjut dapat memperlemah pasien, karena sering disertai suatu respon stres berupa meningkatnya rasa cemas, denyut jantung, tekanan darah, dan kecepatan pernapasan.
Nyeri akut mungkin dapat diperkirakan dan rekuren apabila terjadi cedera jaringan yang berulang dan progesif. Pada bentuk kronis, nyeri tidak memiliki fungsi protektif atau fungsi biologis yang bermanfaat lainnya. Selain itu, pola nyeri seperti ini memiliki keterkaitan erat dengan keadaan psikologi, termasuk rasa cemas, depresi, iritabilitas atau rasa marah, gangguan tidur, dan peraaan tidak berguna. Respon stres yang berkepanjangan meningkatkan kerusakan jaringan tubuh, mengganggu fungsi imun, meningkatkan laju metabolisme, pembekuan darah, dan retensi air, sehingga malah menghambat bukan mempercepat penyembuhan.
Pengalaman nyeri menimbulkan reaksi fisik dan perilaku yang apabila tidak dihentikan pada tahap yang tepat dan cukup dini, akan menyebabkan sindrom nyeri kronik. Semakin lama dan respon dibiarkan berlangsung tanpa diatasi, semakin besar kemungkinan terjadinya siklus “lingkaran setan” nyeri, sehingga siklus semakin sulit diatasi.
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar